
Palembang, 18 September 2025 – Tim Kerja BSK Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Selatan (Kemenkum Sumsel) menghadiri Diskusi Strategi Kebijakan (DSK) dengan tema “Analisis Strategi Implementasi Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Tugas dan Fungsi, Syarat dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian, Struktur Organisasi, Tata Kerja dan Anggaran Majelis Kehormatan Notaris”. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jambi pada Kamis (18/9).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Jambi, Jonson Siagian, SH., MH., yang dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antar-kanwil dalam menyikapi dinamika hukum dan regulasi di bidang kenotariatan. Dilanjutkan dengan sambutan dari Junarlis, Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum, yang menegaskan bahwa diskusi ini diharapkan dapat memberikan masukan strategis untuk penyempurnaan implementasi Permenkumham Nomor 17 Tahun 2021.
Agenda kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber terkait analisis strategi implementasi Permenkumham 17/2021. Narasumber juga memaparkan materi mengenai persepsi kesesuaian strategi implementasi, sebagai upaya memastikan peraturan berjalan sesuai tujuan serta efektif dalam pelaksanaannya.
Diskusi berlangsung interaktif. Peserta tampak antusias memberikan pertanyaan dan tanggapan seputar penerapan regulasi, khususnya mengenai mekanisme tugas dan fungsi Majelis Kehormatan Notaris, tata cara pengangkatan dan pemberhentian, serta dukungan anggaran.
Kegiatan ditutup dengan closing statement dari para narasumber, yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif seluruh jajaran dalam mendukung efektivitas implementasi kebijakan hukum, khususnya terkait Majelis Kehormatan Notaris.
Melalui partisipasi dalam kegiatan ini, Kanwil Kemenkum Sumsel menunjukkan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam forum strategis kebijakan hukum, guna memperkuat pemahaman, koordinasi, serta penerapan regulasi yang tepat sasaran di daerah.


