Palembang — Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Selatan mengikuti kegiatan Webinar Nasional bertajuk “Pancasila sebagai Penjaga Moral Bangsa di Tengah Arus Budaya Populer” yang diselenggarakan secara daring pada Senin, (30/6).
Kegiatan yang digelar oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum Kepulauan Riau ini diikuti oleh jajaran Kanwil Kemenkum Sumsel dari ruang teleconference sebagai bagian dari penguatan nilai-nilai kebangsaan bagi aparatur sipil negara.
Webinar menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, di antaranya Gusti Ayu Putu Suwardani, selaku Kepala BPSDM Hukum Kepulauan Riau, Enda Nasution selaku Penggiat Media Sosial dan Co-Founder Sebumi.id, serta Dr. Davie Rahmawati dari Universitas Trisakti. Kegiatan ini dipandu oleh moderator Ferd Ilyas, News Anchor TVOne.
Dalam paparannya, Gusti Ayu Putu Suwardani menekankan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, melainkan juga kompas moral bagi setiap individu, terutama generasi muda yang kini dihadapkan pada derasnya arus budaya populer global. Ia menyampaikan bahwa ASN harus menjadi contoh dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pelayanan publik maupun dalam pergaulan sosial. “Pancasila harus hidup dalam tindakan, bukan hanya dalam dokumen atau simbol,” tegasnya.
Webinar ini juga membahas bagaimana transformasi nilai-nilai budaya populer seharusnya tidak menggerus identitas bangsa, namun justru menjadi ruang kreatif untuk menanamkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila secara adaptif dan kontekstual.
Plt. Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sumsel, Hendrik Pagiling, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya penguatan ideologi Pancasila sebagai bagian dari pembentukan karakter ASN di lingkungan Kemenkum.
“Kegiatan ini sangat relevan dalam menjawab tantangan zaman. Nilai-nilai Pancasila harus terus dijaga dan diaktualisasikan, agar tidak terkikis oleh derasnya pengaruh budaya luar. ASN Kemenkum Sumsel harus menjadi pelopor dalam menjaga moralitas dan identitas bangsa,” ujar Hendrik.