Pagaralam, 7 Oktober 2025 — Setelah sukses melaksanakan rangkaian layanan kekayaan intelektual (KI) terpadu di Kabupaten Lahat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan), Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sumatera Selatan kembali melanjutkan gebrakan edukasi hukum ke Kota Pagaralam. Melalui sinergi bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumatera Selatan, kegiatan bertajuk LAKSAN-SAPA 2025 ini menjadi langkah konkret dalam memperluas akses layanan hukum yang inklusif bagi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Balai Serba Guna Kota Pagaralam ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Pagaralam Bapak Zaily, Ketua DPRD Kota Pagaralam Ibu Jenni Shandiyah, Forkopimda Kota Pagaralam, Plh. DPMPTSP Provinsi Sumsel Bapak Hendang Irawan, serta lebih dari 200 peserta dari kalangan pelaku usaha dan masyarakat umum.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Pagaralam, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya edukasi bagi pelaku usaha untuk meningkatkan nilai dan legalitas produk daerah. Kegiatan juga diisi dengan pemaparan materi dari berbagai narasumber — di antaranya BPOM, BPJPH, HIPMI, dan Bank Sumsel Babel — serta diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan pembagian doorprize bagi peserta yang aktif berpartisipasi.
Selain itu, layanan konsultasi kekayaan intelektual turut dibuka di lokasi kegiatan. Sebanyak 50 pelaku UMKM memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi langsung terkait pendaftaran merek, hak cipta, dan bentuk perlindungan hukum lainnya, sekaligus menampilkan produk unggulan daerah dalam pameran UMKM yang diselenggarakan bersamaan.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Sumsel, Maju Amintas Siburian, ditemui di kesempatan lain menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat pelayanan publik di Sumatera Selatan.
“Upaya menghadirkan layanan hukum yang mudah dijangkau masyarakat tidak berhenti di satu titik saja. Setelah Kabupaten Lahat, Kabupaten OKU, dan Kabupaten OKU Selatan, kini kami hadir di Kota Pagaralam untuk memastikan literasi hukum, khususnya di bidang kekayaan intelektual, semakin meningkat,” ujar Kakanwil Maju Amintas Siburian.
Beliau juga menegaskan bahwa perlindungan kekayaan intelektual adalah kunci penguatan ekonomi kreatif di daerah.
“Kekayaan intelektual adalah aset ekonomi bangsa. Ketika pelaku UMKM memahami pentingnya perlindungan atas merek dan karya mereka, maka potensi ekonomi daerah akan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Melalui kegiatan LAKSAN-SAPA 2025 ini, Kanwil Kemenkum Sumsel menunjukkan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan layanan hukum, memperkuat sinergi antarinstansi, serta mendorong masyarakat Sumatera Selatan agar semakin sadar hukum dan berdaya melalui inovasi serta karya kreatif yang dilindungi hukum.
